Padang. Sumbaropini
Di tengah upaya pemulihan pasca banjir di berbagai wilayah Sumatera Barat, masyarakat menaruh harapan besar kepada anggota DPRD, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, untuk turut berkontribusi dengan menyediakan atau menyewakan alat berat ekskavator guna mempercepat proses evakuasi dan pembersihan wilayah terdampak.
Sejumlah titik masih dipenuhi lumpur tebal, material kayu, dan puing-puing bangunan yang terbawa arus deras saat banjir melanda. Kondisi ini menyulitkan petugas dan relawan dalam melakukan pembersihan, membuka akses jalan, serta melanjutkan pencarian korban yang dilaporkan hilang.
Warga menilai, keberadaan alat berat sangat krusial pada fase tanggap darurat hingga masa transisi pemulihan. Tanpa dukungan peralatan memadai, proses penanganan dikhawatirkan akan memakan waktu lebih lama, sementara risiko kesehatan dan keselamatan warga terus meningkat.
“Yang kami butuhkan sekarang bukan hanya bantuan logistik, tapi juga alat berat untuk mengangkat kayu, lumpur, dan membuka jalan. Kami berharap wakil rakyat bisa ikut membantu, walau hanya satu alat berat, itu sangat berarti,” ujar Hendri warga terdampak di Kelurahan Lambung Bukik, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Senin 1/12/2025
Hingga saat ini, pembersihan masih dilakukan secara manual di beberapa lokasi oleh masyarakat bersama relawan dan unsur TNI/Polri. Namun metode tersebut dianggap tidak cukup untuk menangani tumpukan material yang volumenya mencapai ratusan kubik di beberapa titik.
Menurut Hendri, keterlibatan anggota DPRD melalui penyewaan atau peminjaman alat berat akan menjadi bentuk nyata kepedulian terhadap penderitaan rakyat yang tengah menghadapi masa sulit.
Selain membantu percepatan pemulihan infrastruktur, alat berat juga dinilai penting untuk membuka kembali akses menuju permukiman, ladang, dan fasilitas umum seperti sekolah dan tempat ibadah, yang hingga kini masih terisolasi akibat timbunan material pasca banjir.
Masyarakat berharap, dalam waktu dekat ada langkah konkret dari para wakil rakyat di Sumatera Barat sebagai wujud kehadiran negara di tengah bencana yang menimpa.(red)
